Pengertian Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah yang paling penting dalam agama Islam. Ibadah ini dilakukan selama bulan Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam. Selama bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Selain menahan diri dari hal-hal yang telah disebutkan tadi, puasa Ramadhan juga mewajibkan umat Islam untuk menahan diri dari segala bentuk perilaku yang dapat merusak kesucian hati dan perilaku yang dilarang oleh agama Islam.
1. Mengajarkan rasa empati
Puasa Ramadhan melarang umat Islam untuk merasakan betapa sulitnya hidup bagi orang-orang yang kurang beruntung. Saat berpuasa, umat Islam merasakan rasa lapar dan haus, sehingga mereka lebih mampu memahami kondisi orang-orang yang kurang beruntung.
2. Meningkatkan kebersihan moral
Puasa Ramadhan juga dapat membantu meningkatkan kebersihan moral. Selama berpuasa, umat Islam harus menahan diri dari perilaku yang dilarang oleh agama Islam seperti berbohong, mencuri, dan melakukan dosa lainnya. Dengan menahan diri dari perilaku yang buruk, umat Islam dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kebersihan moral.
3. Menjaga kesehatan
Meskipun puasa Ramadhan melarang umat Islam untuk makan dan minum, ibadah ini sebenarnya dapat membantu menjaga kesehatan. Puasa Ramadhan dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat yang tidak diperlukan, sehingga tubuh menjadi lebih sehat.
Dalil Puasa Ramadhan yang Terdapat dalam Al-Qur’an
1. Surat al Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهram
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu diwajibkan diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
2. Surat Al Baqarah Ayat 184
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ١٨٤
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati melakukan kebaikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.”