Kongres Budaya Umat Islam Diharapkan Jadi Oase Dahaga Seni Budaya yang Islami

Solohitz, Jakarta- Lembaga Seni  Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI Pusat punya hajat besar di akhir bulan ini. Yakni, menggelar acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia.

“Kongres Budaya Umat Islam Indonesia itu akan diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada tanggal 26 Juli 2023 pagi hingga sore hari. Kemudian pada malam harinya akan digelar acara milad MUI yang,  menurut rencana,  akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi,” kata  Wakil Ketua LSBPI MUI yang juga Ketua Kongres Budaya Umat Islam Indonesia, Ustadz Erick Yusuf, Selasa (11/7/2023).

Ustadz Erick menambahkan, Kongres tersebut akan membicarakan ihwal seni budaya Islam di Indonesia. “Karena ini adalah sebuah  perjalanan panjang dari Ketua MUI yang sebelumnya, KH Ma’ruf Amin (kini Wapres) yang kemudian mengamanatkan bahwa  dengan adanya berbagai masalah tentang seni budaya di keumatan, maka diperlukan sebuah kajian yang bisa menentukan arah  bagaimana sebetulnya seni udaya Islam di Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solohitz.com.

Ia menyebutkan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia itu telah melewati perjalanan panjang yang telah dilakukan oleh LSBPI MUI dari mulai Munas, FGD-FGD Road to Kongres, serta  Multaqo seniman dan budayawan Indonesia. Dari kegiatan FGD dan Multaqo itu menghasilkan  rekomendasi-rekomendasi  dari para ahli/ akademisi ekspert yang memberikan pandangan-pandangannya.

“Dan ini diharapkan menjadi sebuah oase di tengah  dahaganya pembahasan-pembahasan yang bisa memberikan insight atau wawasan bahkan tuntunan kepada masyarakat, khususnya umat Muslim,” papar Ustadz Erick.

Lebih jauh, Ustadz Erick mengungkapkan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia  akan melibatkan berbagai ahli dan  orang-orang alim,  dari berbagai daerah, yang akan terlibat  dalam gagasan yang diwadahi oleh Kongres Budaya Umat Islam.

“Kami mohon doa dan dukungan dari semuanya untuk meyukseskan acara ini supaya kita  bisa  memberikan sebuah resolusi, sebuah rekomendasi, sebuah blue print, arah yang bisa menjadi cahaya bagi para pemikir, para praktisi , para pemerhati, pegiat dan penikmat seni dan budaya Islam khususnya di Indonesia,” kata Ustadz Erick Yusuf.

Artikel Terbaru

Artikel Terkait