Kupas Pariwisata Halal Daerah Berbasis Sukuk Daerah, STEI SEBI Ikut Serta Konferensi Internasional ICONIES Ke-9 di Malang

Solohitz.com, Malang–  Internasional Conference of Islamic Economic & Business (ICONIES) merupakan  ajang menghadirkan para peniliti dari  kalangan dosen, mahasiswa, pemerintah, PTN, PTS, dan PTKIN.

ICONIES ke-9 digelar di Malang, Kamis, 31 Agustus, dengan tema “Green Finance, Economics and Business: Current Issues and Future Challenge”.  Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid yang dihadiri lebih dari 200 tim.

Agenda ini diselenggarakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang berkerja sama dengan 20 Co-Host berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, 7 mitra media acara, dan 5 Sponsorship.

International Conference ini terdiri dari dua agenda utama, yaitu Seminar Internasional dan Presentasi Paper Ilmiah. Setidaknya terdapat lebih kurang 200 paper yang terdaftar sebagai peserta dari berbagai negara, yaitu Indonesia, Pakistan, Malaysia, Australia, Gambia, dan lain-lain.

Dalam membuka acara, Dr. H. Misbahul Munir, LC., MEI, selaku dekan Fakultas Ekonomi UIN Malang menyampaikan bahwa acara ICONIES ke-9 disiapkan oleh panitia mulai dari bulan Maret 2023 lalu. “Agendanya dimulai dari penerimaan abstrak, pengumpulan full paper, pengumuman lulus paper hingga konferensi internasional,” kata Misbahul Munir dalam rilis yang diterima Solohitz.com.

Adapun seminar internasional menghadirkan pembicara dari para  pakar ekonomi dari berbagai negara.  Keynote Speech Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A (Former Independent Commissioner of Bank Syariah Indonesia);  Welcome Speech Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A (Rector at Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang); pemateri pertama Prof. Dr. Khaled Saad Mohamed Elsamouli (Imam Syafi’i University, Somalia); pemateri kedua Prof. Dr. Yusnidah Ibrahim (Albukhary International University, Malaysia);  dan Pembicara ketiga Prof. Dr. H. Salim Al Idrus. M.M., M.Ag (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

Green Economic

Mengutip sedikit dari materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Khaled  bahwa sekarang saatnya menerapkan Green Al-Mizan yang Ramah Lingkungan, Ramah Sosial dan Ramah Sumber Daya. “Implementasinya dapat melalui penerbitan sukuk/obligasi daerah untuk membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya,” ujar Dr. Khaled.

Ia  juga menegaskan bahwa sudah saatnya umat Islam menjadi bagian dari investasi Green Economic. “Di mana, dalam pengembangannya haruslah melibatkan para pemuda,” tuturnya.

Green Economic sendiri merupakan pengembangan ekonomi masyarakat berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan penurunan risiko lingkungan yang merusak lingkungan.

Dalam hal ini, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Depok yang menjadi salah satu Co-Host dan mengirimkan tiga  mahasiswanya hadir secara langsung sebagai delegasi dalam Seminar Internasional dan International Conference. Adapun mahasiswa yang menjadi delegasi adalah Arif (AS2020B), Muhammad Abdurrahman Shalahuddin (HES2020B), dan Muhammad Nur Bintang Saputra (MBS2021B).

Dalam conference tersebut, mahasiswa STEI SEBI mempresentasikan paper  dengan judul “SWOT Analysis of Regional Sukuk Issuance For Regional Halal Tourism Development in Indonesia”. “Dalam paper tersebut, kami  menjelaskan terkait potensi pengembangan pariwisata halal daerah berbasis sukuk daerah,” ungkap Muhammad Abdurrahman Shalahuddin.

Menurut mereka, sukuk daerah dinilai memiliki potensi besar sebagai sarana pembiayaan bagi pemerintah daerah dalam hal ini untuk pengembangan pariwisata halal.

Sejalan dengan potensi sukuk, Prof. Dr. Yusnidah Ibrahim dalam materinya menyampaikan bahwa untuk pengembangan Green Economic and Finance beberapa poin  penting yang dapat dioptimalkan adalah:

  1. Green Technology Financing Schame
  2. Green Bonds and Sukuk
  3. Green Sukuk
  4. Islamic Finance – Green Finance
  5. Bursa Carbon Exchange.

Artikel Terbaru

Artikel Terkait