Refleksi 40 Tahun Sekolah BM 400: Bekerja dengan Happy dan Productive

Solohitz.com, Jakarta- Sekolah Bakti Mulya 400 menyelenggarakan kegiatan refleksi dengan judul “Bekerja dengan Happy dan Productive”. Kegiatan ini diisi oleh motivator handal, Ir. Jamil Azzaini, MM, CEO Kubik Leadership. Acara yang  berlangsung di auditorium Sekolah Bakti Mulya 400 Jakarta itu diikuti seluruh pimpinan, guru dan karyawan sekolah tersebut, Jumat  (29/9/2023).

Acara yang dipandu oleh Fikri Haiqal, Lc. tersebut diawali dengan lantunan musik Islami Nasyid PTIQ dilanjutkan dengan zikir dan tahlil yang dipimpin Ustadz Ahmad Dasuki, M.Ag dan Usman Jamhuri, S.Ag.

Dalam sambutan pengantar, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) BM 400 menyampaikan bahwa banyak respons positif diberikan kepada masyarakat kepada sekolah Bakti Mulya 400. Hal ini tergambar dari tingkat penerimaan siswa baru yang terus naik pesat.

Selanjutnya Sutrisno Muslimin mengingatkan agar sekolah perlu terus berkembang dan berekspansi di berbagai tempat. “Sekolah ini harus terus berkembang dan jangan jalan di tempat. Tidak apa-apa jika sekolah kita bergerak agak lama, hal tersebut agar kita berkeputusan yang matang,”  ungkap Sutrisno Muslimin dalam rilis yang diterima Solohitz.com.

Untuk itu semua,  Sutrisno Muslimin berharap kepada guru-guru yang hadir agar mampu membuat hal yang terbaik untuk Sekolah Bakti Mulya 400. “Karena, hidup yang sebenarnya itu adalah membuat legacy, membuat karya terbaik untuk lembaga selama kita bekerja,”  dorong Sutrisno Muslimin.

Bekerja dengan Happy dan Productive

Sementara itu pada sesi refleksi, Jamil Azzaini menguraikan cara “Bekerja dengan Happy dan Productive” adalah memiliki tiga yaitu noble purposegrowth mindset dan bekerja dengan tangan kanan.

Bekerja dengan noble purpose artinya memiliki alasan bekerja yang sangat kuat dan mendasar: “Untuk apa saya terlahir ke muka bumi” atau “untuk apa saya bekerja di Bakti Mulya 400?”

Selanjutnya perlunya memiliki growth mindset. “Mereka yang memiliki growth mindset cirinya mereka mau belajar keahlian yang baru, jarang mengeluh, tahan menghadapi rintangan, siap mengoreksi diri dan mengambil pelajaran dari sukses orang lain,” ujarnya.

Sedangkan belajar dengan tangan kanan maksudnya adalah bekerja dengan potensi diri yang paling baik.

“Bagaimana agar bekerja ‘Gue Banget?’  Jawabnya kenali diri dan temukan aslinya dirimu,”  tandas Jamil Azzaini.

Acara refleksi 40 tahun Bakti Mulya 400 ditutup dengan doa yang sangat khusu’ dipimpin Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, SH.MH. Dan acara penutunya adalah shalat Maghrib berjamaah.

Artikel Terbaru

Artikel Terkait