Program Studi Sistem Informasi sukses menggelar workshop bertajuk “Software Quality Assurance (SQA): Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak” pada 13 Maret 2025 secara online. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali dosen dengan pemahaman mendalam mengenai pentingnya pengujian perangkat lunak dan teknik SQA dalam pengembangan sistem informasi.
Workshop ini menghadirkan Usmoyo Harif Munandar dari PT Jidoka System Indonesia, seorang ahli di bidang Quality Assurance, yang berbagi pengalaman dan wawasan terkait metode serta praktik terbaik dalam pengujian perangkat lunak. Dalam sesi pemaparan, peserta diajak memahami berbagai konsep penting seperti manual testing, automation testing, serta tools yang digunakan dalam proses quality assurance.
Dekan Fakultas Teknik & Informatika Universitas BSI Rachmat Adi Purnama, M.Kom, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Fakultas melalui program studi untuk meningkatkan kompetensi dosen agar lebih paham apa itu SQA. “Dengan adanya workshop ini, kami berharap dosen dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengujian perangkat lunak secara efektif,” ujarnya. Ketua program studi sistem informasi kampus utama Sriyadi M.Kom, menyatakan bahwa workshop ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru dalam dunia software testing. “dosen jadi lebih memahami pentingnya quality assurance dalam pengembangan perangkat lunak, serta bagaimana cara kerja berbagai tools seperti Selenium dan Katalon,” katanya.
Workshop ini juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung, di mana peserta dapat mencoba melakukan pengujian pada aplikasi berbasis web dan mobile. Hal ini memberikan pengalaman nyata yang dapat diaplikasikan dalam proyek akademik maupun profesional di masa depan. Dengan suksesnya acara ini, dengan total peserta 150 dosen, Program Studi Sistem Informasi berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan serupa guna meningkatkan keterampilan dosen dalam bidang teknologi informasi, khususnya dalam aspek quality assurance. Diharapkan, lulusan Sistem Informasi nantinya memiliki kompetensi yang lebih unggul dan siap bersaing di dunia kerja.