Siapkan Mahasiswa UBSI Memasuki Era Resesi dengan Keterampilan dan Inovasi

Surakarta_Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global dan ancaman resesi,
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Solo mengambil langkah strategis dalam mempersiapkan mahasiswanya agar tetap tangguh dan adaptif menghadapi tantangan zaman. Melalui berbagai program pendidikan, pelatihan, dan penguatan soft skill, UBSI Solo menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang siap kerja, siap wirausaha, dan siap bersaing secara global.

Dalam kurikulum yang terus diperbarui sesuai kebutuhan industri, UBSI Solo menekankan pentingnya keterampilan praktis, seperti penguasaan teknologi informasi, desain digital, content creation, hingga digital marketing. Selain itu, kampus juga aktif mendorong mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui kegiatan pelatihan entrepreneur, inkubasi bisnis, hingga kompetisi start-up mahasiswa.

“Kami tidak hanya membekali mahasiswa dengan teori, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi problem solver dan inovator di tengah krisis”, ujar Supriyanta, M.Kom, Kaprodi Sistem Informasi Kampus UBSI Solo.”Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang, mahasiswa harus punya keterampilan yang bisa langsung diterapkan dan bahkan membuka peluang kerja bagi orang lain”. tegasnya.

UBSI Solo juga menjalin kemitraan dengan berbagai pelaku industri, UMKM, dan startup lokal untuk membuka ruang magang dan kerja praktek bagi mahasiswa. Kolaborasi ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pengalaman dunia nyata sebelum lulus dan memahami langsung dinamika pasar kerja di era digital.

Tak hanya itu, UBSI Solo secara rutin mengadakan seminar, webinar, dan kuliah umum bertema resiliensi ekonomi, transformasi digital, dan manajemen keuangan pribadi, agar mahasiswa tidak hanya siap secara profesional, tetapi juga memiliki pemahaman literasi finansial yang kuat.

Era resesi menuntut tidak hanya kemampuan teknis, tapi juga mental yang kuat dan karakter yang ulet. UBSI Solo membekali mahasiswanya dengan nilai-nilai integritas, kedisiplinan, dan sikap adaptif melalui program pembinaan karakter dan kegiatan organisasi kemahasiswaan. “Ke depan, tantangan bukan semakin mudah. Maka dari itu, kami ingin mahasiswa UBSI Solo siap bukan hanya untuk bekerja, tapi juga untuk bertahan, beradaptasi, dan menciptakan peluang dari krisis”, tambah Supriyanta.

Dengan berbagai langkah ini, UBSI Solo menunjukkan bahwa pendidikan tinggi harus bisa menjadi benteng ketahanan generasi muda dalam menghadapi tekanan ekonomi. Melalui sinergi antara keterampilan, inovasi, dan karakter, UBSI Solo optimis dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya survive, tapi juga thrive di era resesi global.

Artikel Terbaru

Artikel Terkait