Selama ini, Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan Solo identik dengan warisan budayanya yang kuat. Namun, seiring pesatnya perkembangan teknologi, Solo kini memantapkan langkah menuju era baru sebagai kota digital. Salah satu inisiatif utama dalam transformasi ini adalah pendirian Solo Technopark, sebuah kawasan terpadu berbasis teknologi dan sains yang difungsikan sebagai pusat inovasi dan kewirausahaan digital.
Solo Technopark hadir sebagai ruang bagi talenta muda untuk berinovasi di bidang teknologi informasi dan industri kreatif. Kawasan ini dilengkapi berbagai fasilitas modern seperti co-working space, ruang inkubasi startup, lab kreatif, studio produksi digital, serta ruang pelatihan dan event teknologi. Tak hanya sarana fisik, Solo Technopark juga menyelenggarakan pelatihan, seminar, hingga ajang kompetisi sebagai bentuk pemberdayaan ekosistem digital lokal.
Revitalisasi kawasan ini dilakukan secara menyeluruh dan diresmikan pada tahun 2023 oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Momentum ini menjadi penanda bahwa Solo Technopark tidak hanya sekadar pusat pelatihan, tetapi juga sebagai penggerak transformasi digital dan pengembangan SDM unggul di tingkat lokal hingga nasional. Sardiarinto, akademisi dari Fakultas Teknik dan Informatika UBSI Solo, turut mengapresiasi inisiatif ini.
Menurutnya, Solo Technopark memberikan sarana aktual untuk mahasiswa dan masyarakat
mengembangkan solusi berbasis teknologi secara langsung. “Ini menjadi jembatan nyata antara pendidikan tinggi dan kebutuhan industri inovatif masa kini,” ungkap Sardiarinto.
Hadirnya Solo Technopark mengukuhkan posisi Solo sebagai kota yang mampu melestarikan kebudayaan sekaligus beradaptasi dengan perubahan global. Kolaborasi antar pemerintah, lembaga pendidikan, pelaku industri, dan komunitas digital menjadi pondasi kuat dalam membangun Solo sebagai pusat inovasi dan kewirausahaan digital yang kompetitif dan inklusif.
