Sukabumi – Pernah kepikiran nggak kalau setiap detik kita sebenarnya dikelilingi data? Mulai dari scroll media sosial, belanja online, sampai nonton film di platform streaming—semuanya meninggalkan jejak digital. Nah, biar nggak sekadar jadi angka yang menumpuk, data itu perlu dimaknai. Di sinilah probabilitas dan statistik berperan penting untuk membaca pola, membuat prediksi, dan membantu mengambil keputusan yang tepat.
Probabilitas bisa dibilang sebagai alat ukur kemungkinan. Misalnya, perusahaan e-commerce ingin tahu peluang pelanggan kembali berbelanja. Dengan probabilitas, mereka bisa menghitungnya berdasarkan riwayat transaksi, bukan sekadar mengandalkan perasaan. Serunya lagi, ilmu ini jadi dasar bagi berbagai algoritma machine learning, seperti Naïve Bayes atau regresi logistik. Hal yang dulu terlihat rumit ternyata bisa dimanfaatkan untuk banyak hal keren.
Sementara itu, statistik lebih fokus merangkum data agar mudah dipahami. Bayangkan ribuan angka bisa disajikan dalam bentuk rata-rata atau grafik yang jelas. Dari situ, sekolah bisa mengetahui area pembelajaran yang perlu ditingkatkan, atau perusahaan bisa merumuskan strategi bisnis yang lebih tepat.
Gabungan probabilitas dan statistik membuat analisis data semakin kuat. Probabilitas memberikan teori, sementara statistik menyediakan alat pengolahan data. Keduanya jadi pondasi penting, bukan hanya untuk penelitian, tetapi juga dalam bisnis, teknologi, hingga kecerdasan buatan. Bagi generasi sekarang, memahami kedua ilmu ini bisa melatih cara berpikir lebih kritis sekaligus lebih jeli terhadap data.
Kabar baiknya, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi sebagai Kampus Digital Kreatif yang sudah terakreditasi unggul, telah memasukkan mata kuliah probabilitas dan statistik ke dalam kurikulumnya.
Tujuannya jelas: membekali mahasiswa dengan dasar yang kuat agar siap bersaing di dunia kerja yang semakin digital. Penasaran ingin jadi bagian dari kampus ini? Yuk, daftar sekarang lewat PMB Gelombang Khusus di pmbubsi.id