BOGOR (16/12/2025) – Era di mana editor video harus begadang semalaman hanya untuk memotong klip video panjang (long-form) menjadi video pendek (shorts) tampaknya resmi berakhir. Dalam Seminar “Digital Creative: AI for Smart Content & Problem Solving” yang digelar di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Cilebut, Selasa (16/12), Narasumber Amin Nur Rais, M.Kom, mendemonstrasikan cara kerja cerdas menggunakan OpusClip.
Di hadapan ratusan peserta, Amin menyoroti tantangan terbesar kreator konten saat ini: Kelelahan dalam proses editing (editing fatigue) dan kebingungan menentukan bagian mana yang menarik untuk audiens.
“Magic” di Balik OpusClip
“Bayangkan Anda punya satu video podcast atau seminar berdurasi 1 jam. Dulu, Anda butuh waktu seharian untuk memotong bagian-bagian pentingnya. Sekarang, dengan OpusClip, satu video panjang bisa berubah menjadi 30 klip viral dengan kecepatan puluhan kali lipat,” ujar Amin saat membuka sesi demonya.
Amin menjelaskan bahwa OpusClip bukan sekadar pemotong video biasa. Alat ini adalah Generative AI Video Repurposing Tool yang memiliki kecerdasan untuk menganalisis konteks pembicaraan.
Fitur Unggulan: AI Virality Score
Salah satu fitur yang paling membuat peserta antusias adalah AI Virality Score. Amin menunjukkan bagaimana OpusClip tidak hanya memotong video secara acak, tetapi memberikan “skor viralitas” pada setiap potongan klip yang dihasilkannya.
“AI ini memberi tahu kita: ‘Potongan ini punya potensi viral tinggi’, ‘Potongan ini biasa saja’. Jadi kita tidak perlu menebak-nebak lagi konten mana yang harus diposting duluan,” jelas Amin.
Selain itu, alat ini juga secara otomatis menyertakan AI Animated Captions dalam lebih dari 20 bahasa. Fitur ini sangat krusial mengingat algoritma platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts sangat memprioritaskan video dengan teks dinamis untuk menjaga atensi penonton.
Investasi untuk Produktivitas
Dalam sesi tersebut, Amin juga bersikap transparan mengenai aspek bisnis dari penggunaan alat ini. Ia memaparkan bahwa untuk fitur profesional, OpusClip menawarkan paket mulai dari $15 USD (sekitar Rp 250.000) per bulan.
“Ini bukan pengeluaran, tapi investasi. Jika $15 bisa menghemat waktu kerja Anda selama 20 jam sebulan, itu adalah pertukaran yang sangat murah,” tegas Amin yang mendorong mahasiswa untuk melihat teknologi dari kacamata produktivitas, bukan sekadar hobi.
Seminar ini membuktikan bahwa konsep “Smart Content” bukan lagi soal siapa yang paling jago mengedit, melainkan siapa yang paling cerdas memanfaatkan AI sebagai tim produksinya.
