Sragen – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Solo terus memperkuat sinergi dengan dunia pendidikan menengah. Melalui kegiatan BSI Digination, UBSI berkolaborasi dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMA/MA Kabupaten Sragen untuk menggelar workshop bertema Artificial Intelligence (AI) pada Selasa, 28 Oktober 2025, di Ruang Multimedia SMAN 1 Sragen.
Kegiatan ini diikuti oleh guru BK dari berbagai sekolah di Kabupaten Sragen. Mereka tampak antusias mempelajari bagaimana teknologi dapat mendukung layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Kepala Sekolah: Guru BK Harus Siap Mengikuti Zaman
Kepala SMAN 1 Sragen, Sukarno, S.Pd., M.Si, membuka kegiatan dengan semangat tinggi. Ia menegaskan bahwa guru BK memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral siswa di tengah derasnya arus teknologi.
“Peran BK sangat penting dalam membentuk moral dan karakter siswa. Saya mengapresiasi para guru BK yang mengadakan workshop bersama Universitas BSI Solo. Kita harus mengikuti perkembangan zaman, termasuk teknologi AI. Semoga kegiatan ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik,” ujar Sukarno.
Ia menambahkan, kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan, perlu diadaptasi agar layanan konseling semakin efektif dan sesuai dengan kebutuhan generasi sekarang.
Ketua MGBK: Kolaborasi dan Kedekatan Jadi Kunci
Ketua MGBK SMA/MA Kabupaten Sragen, Dra. Wiji Hastuti, mengajak seluruh guru BK untuk terus aktif berinteraksi dengan siswa dan menjalin kolaborasi lintas peran di sekolah.
“Ketika kita dekat dengan siswa, peran kita akan terlihat dan berdampak. Saya berharap bapak dan ibu tidak hanya berada di ruang BK, tetapi juga aktif bekerja sama dengan guru mapel, wali kelas, dan kepala sekolah,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan hasil workshop di sekolah masing-masing.
“Siswa membutuhkan perhatian khusus dari guru BK. Semoga ilmu dari workshop ini benar-benar diterapkan di lapangan. Terima kasih kepada UBSI Solo yang sudah mendukung penyelenggaraan acara ini, mulai dari konsumsi hingga fasilitas kegiatan,” tambah Wiji.
Sebagai penutup sesi ini, panitia memberikan penghargaan kepada dua guru BK yang telah memasuki masa purna tugas atas dedikasi mereka dalam dunia pendidikan.
UBSI Solo Perkenalkan Program Beasiswa
Selanjutnya, Sardiarinto, M.Kom, Kepala Kampus UBSI Solo, memperkenalkan berbagai program beasiswa UBSI yang dapat dimanfaatkan siswa melalui bimbingan guru BK.
“UBSI memiliki tiga jenis beasiswa, yaitu Beasiswa Jalur Undangan, Beasiswa Juara, dan Beasiswa Talenta Digital. Program ini membantu siswa berprestasi agar tetap bisa kuliah tanpa terkendala biaya,” terang Sardiarinto.
Ia berharap kolaborasi dengan guru BK terus berlanjut sehingga lebih banyak siswa mendapatkan akses pendidikan tinggi dan kesempatan berkembang di era digital.
Dr. Candra Agustina: AI Dukung Layanan Bimbingan dan Konseling
Sebagai narasumber utama, Dr. Candra Agustina, M.Kom, dosen Universitas BSI Solo, membawakan materi berjudul Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Layanan Bimbingan dan Konseling.
Menurutnya, AI dapat menjadi alat bantu penting bagi guru BK dalam memahami potensi, karakter, serta permasalahan siswa secara cepat dan akurat.
“AI dapat membantu guru BK menganalisis data perilaku siswa, mendeteksi perubahan emosi melalui pola interaksi, hingga memberikan rekomendasi pendekatan konseling yang tepat. Dengan teknologi ini, guru dapat mengambil keputusan lebih efektif,” jelasnya.
Dr. Candra menegaskan bahwa AI tidak menggantikan peran guru BK, melainkan memperkuatnya.
“Teknologi membantu dalam analisis dan pemantauan, sementara guru tetap menjadi figur utama yang menghadirkan empati dan pemahaman emosional,” tambahnya.
Peserta terlihat antusias mengikuti simulasi penerapan AI dalam pengelolaan data siswa dan pengenalan pola perilaku berbasis digital.
Menyiapkan Guru BK yang Melek Teknologi
Melalui kegiatan BSI Digination Bersama MGBK SMA/MA Sragen, Universitas BSI Solo menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan profesional guru BK di era digital.
Program ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka ruang kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah.
Dengan semangat tersebut, diharapkan guru BK semakin adaptif terhadap teknologi, siap menghadapi perubahan zaman, serta mampu membimbing siswa menuju masa depan yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.






